SEO merupakan kependekan dari Search Engine Optimization adalah sebuah langka praktis mengoptimalkan sebuah website agar mudah dikenali sehingga mendapat rangking teratas dalam pencarian Google dengan tujuan website atau blog lebih banyak dikunjungi. SEO merupakan layanan gratis dari Google sedangkan layanan berbayarnya dikenal dengan SEM kependekan dari Search Online Marketting. Algoritma Google yang selalu berubah dan diperbaharui sehingga lebih manusiawi dan tidak terkesan robotik.
Indikator Utama SEO
1. Domain Factor
Memangnya, apa sajakah domain factor yang menjadi indikator SEO? Berikut jawabannya:
- Ejaan yang jelas dan mudah diketik. Dengan ejaan yang sederhana, nama domain akan lebih mudah diketikkan audiens dan mengurangi kemungkinan typo;
- Ukuran domain. Domain yang panjang akan terlalu rumit untuk dipahami baik Google dan audiens. Seperti www.tokoniaunikdancantiksekali.com;
- Usia domain. Sebenarnya, usia domain tidak terlalu berpengaruh bagi SEO. Namun, semakin Anda mengoptimasi website dari lama, SEO-nya akan makin oke;
- Sejarah domain. Jika Anda membeli domain yang pernah dipakai dan punya sejarah kurang oke (banyak aktivitas spam), maka akan cukup berpengaruh terhadap performa SEO.
2. Desain dan Struktur Website
Pada pembahasan Technical SEO, Anda sudah tahu sekilas pentingnya struktur website, yaitu: memaksimalkan performa situs dan memudahkan Google memahami konteks situs.
Sebagai pengingat, struktur website adalah susunan halaman-halaman penting di website, termasuk elemennya. Seperti susunan isi, navigasi, link, dan layout konten, dan sebagainya.
Tak sembarang tertata, struktur website harus SEO-friendly. Maksudnya, website Anda harus:
- Mudah diakses;
- Cepat diakses;
- Struktur website rapi;
- Menu navigasi jelas;
- Link yang mudah dikenali;
- Judul konten dan URL unik;
- Konten berkualitas;
- Kombinasi warna yang pas;
- Tampilan konsisten di browser;
- Call to Action jelas;
- Form sederhana;
- Responsif / mobile-friendly.
Dengan menjawab seluruh kriteria website SEO-friendly, Google akan menganggap situs Anda memiliki user experience yang baik dan layak disajikan ke audiens.
3.Penggunaan Keyword
Pastinya, Anda sudah tahu bahwa keyword adalah indikator SEO yang cukup mendasar. Sebab, memasukkan kata kunci ke Google adalah cara audiens menemukan website Anda.
Biasanya, pemula atau pakar SEO memilih keyword yang punya volume besar. Sebab, volume besar mencerminkan banyaknya audiens yang mencari tahu informasi dengan kata kunci tersebut.
Sayangnya, persaingan keyword bervolume besar cukup sulit. Apalagi bagi website-website yang baru rilis dan kalah dari situs yang sudah duluan punya traffic.
Karena itu, strategi penggunaan keyword pun bergeser. Anda bisa membidik beberapa keyword sekaligus: LSI (Latent Semantic Indexing) ataupun Long tail keyword.
Bukan sinonim, LSI keyword merupakan istilah atau kata-kata yang dianggap relevan secara semantik oleh mesin pencari. Dengan menambahkan LSI, konten pun semakin kaya informasi.
4. Topik Konten
Indikator SEO berikutnya, topik konten. Meski terlihat sepele, salah pilih topik konten bisa berakibat fatal.
Lho, ini website saya tapi masa milih topiknya nggak bisa bebas?
Begini, Anda bebas memilih topik apapun. Meski begitu, usahakan topik konten yang Anda pilih saling berkaitan.
Misalnya, Anda punya blog teknologi. Sediakanlah beberapa topik utama seperti digital marketing, web development & design, dsb. Semua topik ini saling berkaitan dengan topik utama blog, yaitu teknologi.
Kenapa harus begitu? Alasannya sederhana: semakin banyak konten yang topiknya saling berkaitan, semakin mudah mesin pencari memahami konteks website Anda.
Selain itu, konten yang saling berkaitan akan memudahkan Anda saat membangun internal link. Sebab, informasi satu konten dengan konten lainnya saling mendukung sehingga mudah untuk menyisipkan link berkaitan.
5. Search Intent
Search intent adalah tujuan pengguna ketika menelusuri keyword pencarian.
Misalnya, ketika audiens memasukkan kata kunci ‘jasa pembuatan website’ di Google. Kemungkinan besar, mereka sedang mencari layanan membuat website.
Maka, SERP akan menampilkan rekomendasi jasa pembuatan website paling terpercaya.
Jelas, hasilnya akan berbeda jika audiens mengetikkan keyword ‘tips membuka jasa pembuatan website.’ Mereka mungkin sedang tertarik membuka jasa pembuatan website dan mencari tahu cara memulainya.
Oleh sebab itu, SERP pun membawakan rekomendasi tips membuka jasa pembuatan website.
Itu artinya, Google berusaha memahami maksud penggunanya melalui keyword yang masuk. Dengan kata lain, keyword dengan konten yang Anda buat harus serelevan mungkin dengan search intent audiens.
6. Struktur Konten
Indikator SEO berikutnya, struktur konten.
Salah satu cara Google untuk membaca konten Anda yaitu melihat penggunaan headingnya. Heading adalah judul dari bagian artikel yang berisi informasi tertentu.
Penggunaan heading pun tidak sembarangan. Meski ada H1 (judul utama konten) hingga H6 (sub-judul), Anda harus memahami hierarkinya. Semakin mendekati H6, info yang Anda berikan pun harus semakin detail.
Selain memudahkan Google membaca struktur konten, format heading akan memudahkan audiens dalam menangkap inti konten secara cepat.
Selain itu, heading mampu membantu Anda mendapatkan featured snippet (kolom cuplikan pada bagian teratas Google).
Dari heading pula Google dan audiens bisa menilai apakah konten Anda menjawab search intent mereka.
7. Optimasi Gambar
Salah satu elemen yang sering orang sepelekan padahal cukup berdampak pada SEO website yaitu gambar. Baik itu sampul konten, ilustrasi pendukung, video, ataupun format visual lainnya.
Padahal, image SEO mampu mendongkrak performa website Anda. Baik dari segi kecepatan hingga kemudahan ditemukan di hasil pencarian. Sebab, algoritma Google mampu membaca gambar yang Anda posting.
Oleh sebab itu, optimasi gambar menjadi indikator SEO yang harus Anda perhatikan. Cara mengoptimasi image seo yaitu dengan memastikan penamaan file-nya tepat, memilih gambar dengan ukuran yang sesuai, dan sebagainya.
8. Struktur URL
URL alias permalink merupakan link yang akan mengantarkan audiens ke konten atau halaman website tertentu.
Dengan struktur URL yang sederhana dan jelas kata kuncinya, maka mesin pencari semakin mudah dalam memahami topik halaman web tersebut.
9. Meta Tag
Meta tag terdiri dari title tag dan meta description. Title tag adalah judul artikel yang muncul di hasil pencarian. Sedangkan meta description yakni ringkasan konten Anda yang berada di bawah meta tags.
Karena meta tag adalah yang pertama audiens lihat sebelum masuk ke konten Anda, kehadirannya cukup penting. Dengan meta tags, audiens dapat menilai apakah konten tersebut sesuai dengan maksud pencarian mereka atau tidak.
Penting Anda tahu, karena ruang dari Google terbatas, ukuran meta tags harus menyesuaikan. Title tags yang terlalu panjang akan dipotong oleh Google, sedangkan meta description terbatas hanya 120 hingga 130 karakter saja.
10.Backlink
Pada bagian SEO Off Page, Anda sudah sekilas mengenal backlink. Backlink adalah link dari website tetangga yang mengarah ke website Anda.
Indikator SEO ini cukup penting, karena menjadi pertimbangan Google dalam menilai kredibilitas website. Pasalnya, ketika konten Anda dijadikan referensi oleh website lain itu artinya isi konten yang Anda buat memang bermanfaat.
Namun, Anda tidak asal bisa mendapatkan backlink dari sembarang website atau blog. Pastinya, situs yang memberikan backlink tersebut harus berkualitas. Kualitas tersebut bisa dilihat dari skor DA dan PA-nya. Makin tinggi skor DA dan PA, peluang halaman website muncul di ranking teratas pun meningkat.
Post a Comment